Augusti Benedito Serukan Perubahan Dalam Pemilihan Presiden Barcelona

Augusti Benedito Serukan Perubahan Dalam Pemilihan Presiden BarcelonaAugusti Benedito Serukan Perubahan Dalam Pemilihan Presiden Barcelona – Meski pemilihan presiden Barcelona masih musim panas mendatang namun salah satu kandidat Augusti Benedito menyerukan agar terjadi perubahan dalam proses pemilihan mendatang. Benedito meminta agar proses tersebut dirubah dengan cara yang lebih akurat dan dinamis yang melibatkan pendukung klub untuk memberikan suara kepercayaannya untuk mencari pemimpin yang baru.

Presiden Barcelona saat ini, Josep Maria Bartomeu terpaksa naik dan menduduki jabatan teratas setelah Sandro Rosell mengundurkan diri dari tugas dan tanggung jawabnya pada pekan lalu, setelah isu mengenai proses perekrutan nilai transfer Neymar da Silva diminta untuk diusut tuntas, namun ia menegaskan siap kembali mempertahankan posisi ini, hingga masa jabatan sebelumnya berakhir di bulan Juni 2016.

Namun Benedito, yang menempati posisi kedua pada pemilihan presiden di tahun 2010 karena kalah suara dari Rosell, mengatakan dalam sebuah konferensi pers di pusat kota Catalan bahwa cara terbaik untuk mengembalikan tingkat keharmonisan klub adalah dengan mencanangkan proses pemungutan suara terbaru di musim panas ini.

“Pada 2010, saya turut berperan serta sebagai salah satu kandidat namun Rosell ternyata memenangkannya dengan demokrasi  dan unggul angka yang sangat jauh,” kenang Benedito. “Bartomeu saat itu bukan merupakan kandidat, tidak pernah diberikan keterangan secara mendetail untuk mencari presiden yang baru dalam menggantikan Sandro Rosell.

“Untuk menghindari konflik yang ada, saya meminta kepada Bartomeu untuk menggelar pemungutan suara. Saya memintanya untuk tidak menunggu hingga 2016 sampai para komunitas di Catalan mengambil sikap dalam memberikan penilaian. Mungkin juga jangan terlalu cepat, karena tingkat keseimbangan tim dapat terganggu, namun tidak ada masalah jika dilakukan di akhir musim. Ini merupakan tugas yang sangat baik yang dilakukannya untuk Barca.”

Benedito mengatakan kalau dirinya berseberangan dengan rencana klub, namun tetap menaruh perhatian atas keinginan dari Sandro Rosell dan kini mendukung Bartomeu, untuk menghabiskan anggaran 600 juta euro untuk mengembangkan Nou Camp. Proyek tersebut ternyata sempat mengundang rasa kekhawatiran bagi mantan direktur klub Barca, Joan Castells, yang menaruh suara bagi komunitas di Barcelona pada 5 atau 6 April.

“Saya meminta kepada referendum April untuk ditunda, dan debat terbuka dimulai dengan jalur yang berbeda dan sekaligus bisa menguransi resiko.” Tandas Benedito. “Jika saya memilih dalam proses tersebut, maka saya akan menunda investasi dalam jumlah yang tinggi, 600 juta euro, yang tentunya bisa membawa dampak berkepanjangan bagi klub secara menyeluruh.

“Tadinya mereka berpikir hanya akan menghabiskan dana 50 juta euro untuk perubahan yang tidak signifikan di area stadion, kini membengkak menjadi 600 juta euro, dan dikhawatirkan di masa yang akan datang bisa mempengaruhi neraca keuangan klub kesayangan kami. Saya khawatir kami berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Saya tidak ingin seperti Valencia (pembangunan stadion terhenti setengah, ketika mereka sudah kehabisan dana pada tahun 2009).

“Proyek ini harus dilanjutkan dengan pemilihan suara yang baru. Tujuan kami sudah pasti akan jauh berbeda dan menghabiskan dana mungkin sekitar 200-300 juta euro.”

Ketika ditanyakan mengenai adanya konspirasi yang dipimpin oleh presiden Real Madrid Florentino Perez, atas hengkangnya Rosell, Benedito mengungkapkan kalau kisah itu sangat sulit untuk diyakini olehnya.

Madrid secara tegas menolak telah terlibat dalam proses persidangan kasus Neymar, yang didalangi oleh socio Barca, Jordi Cases.

“Saya tidak melihat keuntungan yang diambil oleh Jordi Cases  dari Florentino,” tegasnya. “Saya tidak percaya hal ini seperti sudah ada skenario, karena ia merupakan socio Barca sejati dan tidak ingin merusak hubungan dengan para Madridismo. Saya tidak sepakat dengan penuturan presiden mengenai hal itu.”