Prestasi ini tentu saja membuktikan langkah presiden Florentino Perez yang memilih melepas Jose Mourinho ke Chelsea musim panas lalu dan mendatangkan Carlo Ancelotti dari Paris St Germain. Mourinho sendiri mampu merebut Copa di musim pertamanya di skuad El Real. Namun ia gagal total di La Liga dan juga Liga Champions. Pelatih yang memiliki julukan The Special One ini mampu memperbaiki hasil di musim kedua usai meraih gelar Primera Liga dengan raihan 100 poin serta mematahkan dominasi Barcelona. Dominasi selama 3 musim Barca bersama Pep Guardiola akhirnya benar-benar patah.
Dan dengan keberhasilan tersebut, Mourinho sendiri akhirnya memperpanjang kontrak kerja mereka. Namun di musim ke 3, tensi hubungan Mou dengan media dan juga pemain meningkat tajam usai hasil buruk di awal musim. Dan Mou benar-benar harus berpisah dari El Real setelah Perez tidak puas dengan raihan musim tersebut yang tanpa gelar.
Jelas gelar Piala Super Spanyol tidak akan memuaskan Perez. Ancelotti langsung dibawa Perez dari PSG. Don Carlo yang sempat merasa kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Spanyol, akhirnya sukses mempersembahkan La Decima usai mengalahkan Dortmund, Bayern dan terakhir Atletico.
Berbicara mengenai taktik, Ancelotti sering kali mengubah taktik dengan pergantian formasi di setiap laga. Bahkan beberapa pemain harus berganti posisi seperti Angel Di Maria yang harus menempati posisi gelandang dan juga menjaga daerah pertahanan. Di babak final Liga Champions sendiri peran Di Maria begitu nyata. Dan tidak salah jika taktik anyar Ancelotti membuat Di Maria berkembang lebih baik.
Bahkan sosok Pepe, Sergio Ramos, dan juga Luka Modric serta Karim Benzema mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka di musim ini. Apalagi beberapa bintang muda semacam Isco, Illara dan juga Jese Rodriguez yang tidak boleh di remehkan. Saat Madrid gagal meraih title La Liga, Mou langsung mengeluarkan cibiran. Namun Don Carlo yang memiliki sikap yang tenang, tampaknya tidak menggubris sindiran Mou.